A. KONSEP INDIVIDU
Individu sebagai
manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis
jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi
‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut
menjalani sejumlah bentuk sosialisasi.Sosialisasi inilah yang membantu individu
mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.
Salah satu
bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat
salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan
simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat
terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya
mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini
bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah,
karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut
oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini.
Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata
keluarga ini akan tetap survive.
Jadi Individu
ialah berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata
individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas.
B. KONSEP MASYARAKAT
Masyarakat
adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara
bersama-sama mengelola kehidupan.Terdapat berbagai alasan mengapa
individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan
bersama.Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan
sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan
yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya
perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa
yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu
dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh
masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian
sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam
masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk
mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang
telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah
disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh
masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa yang menjadi
kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain
diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini
dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah
sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola
yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola
atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari
proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
C. KONSEP KELUARGA
Dalam kehidupan
keluarga kita sering jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus itu biasa disebut fungsi.Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
o Macam-Macam Fungsi
Keluarga
Pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa
fungsi,yaitu :
Dengan fungsi
ini diarapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan
perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses
kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada keturunannya, melalui
perkawinan.
o Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha
agar setiap anggotanya dapat terlindung dari ganguan-ganguan sebagai berikut :
a. Ganguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Ganguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
c. Ganguan bahaya dengan berusahamenyediakan senjata, pagar
tembok dan
lain-lain
o Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang
pokok yaitu :
a. Kebutuhan makan dan minum
b. Kebutuhan berpakaian untuk menutup tubuhnya
c. Kebutuhan tempat tinggal
o Fungsi
Keagamaan
Di negara
Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat)
untuk mengahayati, mendalamidan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan
kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam
kehidupan keluarga Pancasila.
Dengan dasar
pedaman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan
ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.Dengan demikian akantercermin bentuk masyarakat yang Pancasila
apabila semua keluarga melaksanakan P4 dan fungsi keluarga itu.
o Fungsi Sosial
Dengan fungsi
ini keluarga berusaa untuk mempersiapkan anak-anaknyabekal-bekalselengkapnya
dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
serta mempelajari peranan-peranan yang diarapkan akan mereka jalankan kelak
bila sudah deawasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah
sosialisasi.
Jadi Menurut
Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan
wanita.Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido
seksualitas.Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan
seksual sehingga landasan keluarga itu adalah keidupan seksual suami istri.
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil
faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
D. HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT
Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
Lingkungan
sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan
keluarga.Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di
samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala
sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga.
Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas.
Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari
dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini,
terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat
tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan
Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum
dibudayakan.Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai
individulah yang bisa disebut individu.Untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan
masyarakat.
Sumber
· Buku Ilmu
Sosial Dasar Karya Effendi Wahyono dkk
·
Http://arief.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar