PENGERTIAN KEINDAHAAN.
Keindahaan,
sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu.
Keindahan itu merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati
karena tidak jelas bagaimana bentuk atau wujudnya. Keindahan itu baru
jelas jika kita telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau
suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika
dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat
memberi komunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai
keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang
indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah
mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek,
film, nyanyian.
PERBEDAAN ANTARA KEINDAHAN SEBAGAI SUATU KUALITA ABSTRAK DAN SEBAGAI SEBUAH BENDA TERTENTU YANG INDAH.
Dengan
bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah
benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris
sering dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful”
(benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini
kadang-kadang dicampur adukkan begitu saja.
Sebenarnya
menyatakan apakah keindahan itu sulit. Keindahan itu suatu konsep
abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau
suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika
dihubungkan dengan suatu bentuk.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian susunan
kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang
paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan
(contrast).
KEINDAHAN DALAM ARTI LUAS.
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan.
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah.
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas.
3. Keindahan dalam arti terbatas.
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni
berupa keindahan bentuk dan warna.
Jadi,
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal. Dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata.
PENGERTIAN NILAI ESTETIK.
Estetika sendiri adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana estetika bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai
penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang
sangat dekat dengan filosofi seni.
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana
untuk sesuatu hal. lainnya (instrument / contributory volue) yakni nilai
yang bersifat sebagai alat yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan.
Ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contoh, puisi dan tarian.
MEMBEDAKAN NILAI EKSTRINSIK DAN NILAI INTRINSIK.
Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar. Sedangkan nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Banyaknya
hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan
pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui
alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni.
Kalau
Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi
tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik,
tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan
masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila
teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain
bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa
keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari
keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat,
nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap
nasi-pun merindukan keindahan.
Teori
estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts
of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des
Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena
keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek,
artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat
hijau.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan
antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu
baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek
substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa
sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan
(Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya
disebut sebagai hukum keindahan.
H.
C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila
mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak
sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia
bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu,
harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini
sebagai alasan-alasan non estetik.
PENGERTIAN KONTEMPLASI DAN EKSTANSI.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan
menikmati sesuatu yang indah. Dan apabila kontemplasi dan ekstansi itu
dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong
untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor
pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia,
maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Keindahan
dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang
didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan
ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
TEORI-TEORI DALAM RENUNGAN.
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia).
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
2.Teori METAFISIK
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3.Teori PSIKOLOGIS
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Sebuah teori lagi yang termasuk teori PSIKOLOGIS ialah: Teori Penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Sebuah teori lagi yang termasuk teori PSIKOLOGIS ialah: Teori Penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
OPINI :
Manusia
dan keindahan adalah suatu hal yang mungkin bisa dikatakan saling
bserdampingan, karena keindahan itu muncul dari manusia yang memiliki
jiwa seni untuk menciptakan keindahan contoh dari seni keindahan itu
sendiri adalah semacam puisi, lagu, lukisan, dsb. Tetapi keindahan juga
bisa muncul dari keindahan wajah seseorang yang menurut masing-masing
orang berbeda-beda, kalau melihat wajahnya serasa indah itulah keindahan
dari seorang manusia ke manusia. Keindahan semacam ini sering muncul
ketika kita melihat wajah seseorang. Namun, keindahan ini tidak dapat
bertahan lama karena yang kita tahu banyak sekali manusia didunia ini,
sehingga mungkin kita dapat melupakan hal tersebut, tapi tidak janrang
manusia yang mengabadikannya melalui berfoto untuk tidak melupakannya.
Jadi, manusia
memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan
pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah
satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk
hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.
SUMBER :